🦘 Orang Yang Mementingkan Harta

Banyakriwayat yang berasal dari Rasulullah s.a.w. yang menggambarkan keberuntungan orang-orang yang menafkahkan harta-bendanya di jalan Allah; yaitu untuk memperoleh keridhaan-Nya dan untuk menjunjung tinggi agama-Nya. Selain mengikis sifat-sifat yang tidak baik seperti kikir dan mementingkan diri sendiri, infak ini juga menimbulkan Orangorang yang memegang paham atau pandangan ini mementingkan kebendaan, harta, uang, dsb.. Itu sebabnya mereka disebut materialis atau materialistis -- orang yang menjadikan hal-hal materi menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Tuhan menjadi sesuatu yang sekunder. Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS orang yang mementingkan kebendaan atau harta. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk VI6Jb. Dari kegelapan, mustahil bersinar bila tak ada yang memberi cahaya. Supartono Ada yang bertanya, apakah larangan mudik oleh pemerintah itu melanggar Hak Asasi Manusia HAM? Ada juga yang bertanya, apakah pemerintah tak dzolim kepada rakyat? Ada pula yang bertanya, apakah rakyat menuntut hak itu salah? Lalu, ada yang bilang, semua alasan demi rakyat. Tapi benarkah? Siapa itu pemerintah dan para pemimpinnya? Apakah bukan dari rakyat? Iklan Itulah deskripsi kekecewaan rakyat yang tergambar di berbagai ruang di Republik ini yang terus menghangat. Ada yang beranggapan pemerintah mementingkan diri sendiri. Egois. Ada yang berpikir pemerintah menyinari dan memberikan cahaya kehidupan untuk rakyat demi terhindar dari corona. Tetapi tetap banyak yang bilang, kebijakannya dianggap menyakiti hati rakyat. Luar biasa. Dari waktu ke waktu, terus lahir peristiwa dalam kehidupan di negeri ini, seperti quote yang saya tulis "Dari kegelapan, mustahil bersinar bila tak ada yang memberi cahaya." Semisal, satu alternatif maknanya adalah, mustahil seorang bayi bisa tumbuh dewasa dan berhasil dalam kehidupan dunia dan akhirat, bila tak diasuh dan dibimbing oleh orang tua dan oleh orang lain. Sepanjang hidup saya, saya juga belum mampu membayar hutang kebaikan dan membalas budi kepada orang-orang baik yang selama ini membantu saya, membantu kehidupan saya. Tanpa orang-orang baik yang tulus ikhlas memberikan cahaya kehidupan untuk saya, maka tak mungkin saya dapat mengungkap hal ini. Saya jadi tahu tentang menolong, membantu, berbagi, balas budi, simpati, empati, peduli, dan rendah hati. Karenanya, saya dengan mudah dapat menulis quote tersebut? Sebab, selama ini, saya meneladani orang-orang yang tidak mementingkan diri sendiri. Saya meneladani orang-orang yang hidupnya bergelimang kehidupan sosial di segala bidang. Mulai dari orang-orang biasa hingga orang-orang kaya harta dan kaya hati. Mereka terus mengajarkan dan mempraktikkan tetap melakukan kegiatan sosial bukan hanya di tempat-tempat bertajuk sosial yang selama ini menjadi alasan untuk orang-orang bersosial. Berbanding terbalik dengan orang-orang yang bergelimang harta dan kekayaan serta serta terus berebut kedudukan, jabatan, dan kekuasaan, tapi miskin hati, miskin simpati, empati, dan tak tahu diri, mementingkan dirinya sendiri di atas penderitaan orang lain dan rakyat. Bila makna quote diurai oleh 100 kepala misalnya, maka minimal akan ada 100 pemikiran makna, bila 1 kepala berpikir 1 makna. Apalagi bila diurai oleh ribuan bahkan jutaan kepala. Namun, bila biasanya saya menulis quote lalu saya biarkan orang lain menafsir berdasarkan isi kepala dan hatinya, untuk kali ini, tafsiran makna alternatif quote sudah saya ulas sesuai penjelasan di atas. Perlu diingat, di dalam diri, di dalam lingkungan keluarga, di dalam lingkungan rukun tetangga RT, dalam lingkungan rukun warga RW, di dalam sebuah grup/perkumpulan, di dalam intansi/institusi, hingga di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, akan selalu ada manusia-manusia yang mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompok dan golongannya, dan mementingkan kepentingannya, egois. ISEAKI=identifikasi manusia Sangat mudah mengidentifikasi orang-orang di sekeliling kita yang sukanya mementingkan diri sendiri. Maunya dilayani, maunya dihargai dan dihormati, tapi tak sebanding dengan timbal balik yang mereka pertunjukkan. Seolah tak butuh saat kita memerlukan bantuan, kehadiran, dan sumbangsihnya, meski sekadar dalam bentuk simpati dan empati. Komunikasi pun tidak. Orang-orang yang mementingkan diri sendiri, sesuai fungsi bahasa, pun sangat mudah diidentifikasi. Bahwa dengan bahasa, manusia menjadi berkembang intelektualnya, sosialnya, emosionalnya, analisisnya, kreatif dan imajinatifnya, serta imannya ISEAKI, maka orang-orang yang mementingkan diri sendiri, kurang berkembang hampir dalam semua aspek ISEAKInya. Sebaliknya, orang-orang yang mementingkan kepentingan bersama, kepentingan umum, dan kepentingan masyarakat adalah orang-orang yang ISEAKInya berfungsi sesuai dengan perkembangan dan berada di trek dan rel yang benar. Dan, orang-orang yang memiliki empati, simpati, peduli, tahu diri, berbudi, dan rendah hati, minimal kecerdasan intelektualmya mengarahkan pada kecerdasan sosialnya, emosinya, dan analisisnya, serta dekat dengan Tuhan, beriman. Semoga, kita semua terus berkembang ISEAKInya karena kehidupan ini, hingga menjadi manusia yang tak mementingkan diri sendiri, penuh empati, simpati, peduli, tahu diri, berbudi, dan rendah hati. Aamiin Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini. Home » Kongkow » Pendidikan Kewarganegaraan » Hedonisme, Pragmatisme dan Materialisme - Rabu, 10 Februari 2021 0800 WIB Disamping kemajuan yang disebabkan oleh adanya Globalisasi ada beberapa dampak buruk yang juga bisa berpengaruh terhadap pola hidup di masyarakat diantaranya Hedonisme, Pragmatisme dan Materialisme. Hedonisme, Pragmatisme dan Materialisme merupakan pola hidup yang cenderung mendominasi dalam kehidupan manusia modern saat ini. Berkembangnya pola hidup ini pada awalnya di anggap sebagai jawaban atas persoalan manusia untuk kehidupan yang layak. Namun belakangan sangat dirasa bahwa ketiga pola hidup ini bisa berpengaruh buruk terhadap tingkah laku individu. Lalu, apa sih maksud dari Hedonisme, Pragmatisme dan Materialisme tersebut? Hedonisme Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Pengertian hedonisme hampir serupa dengan materialisme tetapi hedonisme lebih menuju kepada penghamburan materi, berpesta pora, menjalani hidup sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tanpa batas. Terdapat tiga aliran pemikiran dalam hedonis yakni Cyrenaics, Epikureanisme, dan Utilitarianisme. Dampak Hedonisme Perilaku dan gaya hidup hedonisme yang dianut, juga akan memberikan dampak pada dirinya dan juga lingkungan sekitar. Sayangnya, dampak yang muncul dari perilaku hedonisme ini cenderung negatif. - Seseorang yang memiliki perilaku dan gaya hidup hedonisme cenderung individualis, atau juga menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain. - Kebiasaan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan adalah dampak buruk dari hedonisme. Hal tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan semata, sebab suka berbelanja. - Seseorang yang memiliki gaya hidup atau perilaku hedonisme, biasanya lebih mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain. - Sebagian orang yang terjerumus hedonisme juga lebih cenderung menjadi seorang yang pemalas serta tidak menghargai waktu. Contoh seorang remaja mempunyai orang tua yang kaya dan selalu menghambur hamburkan uangnya demi mendapatkan kepuasan duniawi, dan senang-senang. Dari contoh ini kita bisa melihat bahwa remaja tersebut dengan instannya mendapatkan apa yang ia inginkan, akan tetapi ia tidak akan tahu kepuasan yang diperjuangkan dari nol, dari yang tidak mempunyai apa-apa menjadi ada dan besar. Pragmatisme Pragmatisme adalah sebuah konsep yang mementingkan sisi praktis dibandingkan sisi manfaat, dengan kata lain pragmatisme lebih mementingkan hasil akhir daripada nilai nilai moral yang dianut masyarakat atau bisa dibilang bahwa pragmatime menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Biasanya sifat ini identik dengan orang yang kurang penyabar dan ambisius. Orang yang ambisius ini selalu melakukan sesuatu atau melakukan perubahan secara cepat. Sehingga tidak heran kalau orang seperti ini mempunyai keinginan yang keras dan tidak mau dikalahkan oleh orang lain. Tapi, sifat ambisius ini cenderung bersifat ke hal yang negatif, mereka melakukan segala macam cara untuk mencapai keinginannya. Salah satu contoh kecil pragmatisme mahasiswa yang terjadi di universitas adalah ketidakjujuran akademik. Permasalahan ini merupakan permasalahan yang sangat klasik yang terjadi dalam dunia pendidikan. Misalnya dalam menempuh ujian, banyak sekali mahasiswa yang berlaku curang dalam dalam ujian seperti membuat contekan-contekan, mereka menulis ringkasan pelajaran dalam kertas-kertas kecil. Materialisme Materialisme adalah pandangan hidup yang semata mata hanya mencari, kesenangan, dan kekayaan/kebendaan merupakan satu-satunya tujuan atau nilai tertinggi. Materialisme juga mengesampingkan nilai nilai rohani, bahkan materialisme tidak mengakui adanya budaya immaterial atau adanya “Tuhan”. Filsuf yang pertama kali memperkenalkan paham ini adalah Epikuros. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai "materialis". Orang-orang ini adalah para pengusung paham ajaran materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata harta,uang,dsb. Ciri-ciri paham materialisme Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini Segala yang ada wujud berasal dari satu sumber yaitu materi ma’dah. Tidak meyakini adanya alam ghaib. Menjadikan pancaindra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak. Contoh seseorang dengan pekerjaan, jabatan yang bagus ia percaya hanya dengan itulah yang bisa menghidupinya. Dalam contoh ini orang tersebut hanya semata mata mencari dan mementingkan materi tanpa mengingat Tuhan, dia lupa bahwa pekerjaan, jabatan, rezeki Tuhanlah yang mengatur. Sumber Cari Artikel Lainnya NilaiJawabanSoal/Petunjuk MATERIALIS Orang yang mementingkan kebendaan / harta HARTAWAN Orang kaya EGOIS Orang yang selalu mementingkan diri sendiri PUSAKA Benda peninggalan orang yang telah meninggal, barang yang diturunkan dari nenek moyang WARISAN Harta dari nenek moyang PAMER ... harta yang kadang-kadang orang lakukan di Instagram INDIVIDUALIS Orang yang mementingkan diri sendiri, orang yang egois GEMBEL Orang yang sangat papa ROHANIWAN Orang yang mementingkan kehidupan kerohanian daripada yang lain TUNAWISMA Orang sengsara tidak punya harta dan tempat tinggal SEGUNA-SEKAYA Harta benda orang bersuami istri yang didapat bersama-sama ETI Harta warisan orangtua yang belum dibagikan kepada anak-anaknya pada suku Tonsea, Minahasa GELANDANGAN Orang sengsara tidak punya harta tidak punya tempat tinggal MENYAMUN Merampok harta orang; merampas mereka ~ pd malam hari; WARIS Orang yang berhak menerima harta dari orang yang telah meninggal MELINDANGKAN Menghabiskan; melenyapkan ~ harta benda orang tuanya di meja judi MENANDASKAN Menghabiskan sama sekali ia hanya pandai ~ harta orang tuanya ZAKAT Jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam ALTRUIS Orang yang banyak mengutamakan kepentingan orang lain tidak mementingkan diri sendiri USUR Sepersepuluh dari harta yang jadi perkara, diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya KEAKUAN Sifat mementingkan diri sendiri setiap orang, selalu ada ~nya akua kp akuades MENGIKIS Menghilangkan; melenyapkan ia telah ~ habis harta pusaka orang tuanya di meja judi; KIKIR Terlampau hemat memakai harta bendanya MENGUATI Melakukan kuat-kuat; memaksa; mengerasi; menggagahi; ~ harta orang mengambil harta orang lain dengan paksa; KEBENDAAN 1 segala sesuatu yang berkaitan dengan benda; 2 berkaitan dengan harta benda; yang bersifat mementingkan harta benda

orang yang mementingkan harta